Kegiatan Penderita Odgj Di Panti Rehabilitasi Assyifa Pada Bulan Ramadhan

  • Posted on April 25, 2022
  • News
  • By Gardatv
  • 2306 Views

NGAWI - Bulan suci ramadhan juga di rayakan oleh para penderita Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang berada di Pondok Pesantren Rehabilitasi Jiwa Assyifa. Berbagai kegiatan selama bulan ramadhan dilakukan pengasuh ponpes untuk para penyandang ODGJ.

Para penderita ODGJ  ini diajarkan untuk ikut menjalankan ibadah puasa selama ramadhan, bahkan mereka juga diajarkan mulai dari sholat tarawih, tadarus Al-Quran hingga bermain musik hadroh.

keterangan : Kegiatan penderita ODGJ di Ponpes Assyifa selama bulan ramadhan.

Terdapat sebanyak 180 penderita ODGJ  yang saat ini menjalani rehabilitasi di Ponpes Assyifa desa Cepoko kecamatan Ngrambe kabupaten Ngawi. Mereka terdiri dari 30 penderita perempuan dan 150 penderita laki-laki. Kebanyakan faktor ekonomi, keluarga, dan hubungan asmara yang menyebabkan mereka harus menjalani rehabilitasi di ponpes tersebut.

Tidak hanya dari wilayah Ngawi, beberapa penderita ODGJ  yang menjalani rehabilitasi juga dari beberapa daerah lain di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Penanggung jawab ponpes rehabilitasi jiwa Assyifa, Dhimas Saputro mengaku butuh kesabaran lebih untuk mengajarkan para penderita ODGJ  ini untuk dapat menjalankan ibadah puasa. Ia dibantu dengan 15 petugas yang lain selalu memberikan pendampingan bagi para penderita ODGJ, selain itu juga dibantu pasien yang sudah sembuh.

“Santri di Ponpes Assyifa ini ada 180, jadi selama bulan ramadhan ini kami ada kegiatan. Dari 180 santri, 50 anak bangun jam 3 untuk melaksanakan puasa. Disini selepas sholat maghrib dan  tarawih kegiatannya mengaji, disusul sharing dan hadroh.” Jelas Dhimas Saputro, penanggung jawab Ponpes Rehabilitasi Jiwa Asyifa Ngawi.

Sementara, salah satu penderita ODGJ asal Tulungagung, Erita Yulia Sari mengaku senang berada di ponpes tersebut, ia mendapat banyak pelajaran termasuk mengaji dan puasa. Ia berharap segera sembuh dan berkumpul lagi dengan keluarga.

“Saya masuk Ponpes mulai tanggal 19 Juni, karena kemarin saya ingin rujuk sama mantan suami tapi dilarang sama kakak saya. Selama disini yang saya rasakan nyaman. Pelajaran yang sudah saya terima ada ngaji sama hadroh.” Ucap Erita Yuliasari, penderita ODGJ.

Salah satu penderita ODGJ asal Malang, Husein mengaku bahwa ia dibawa ke Ponpes Assyifa karena memelihara banyak keris atau jimat.

“Saya di Ponpes sudah hampir 8 bulan, alasan saya kesini karena saya kerasukan benda yang ada didalam keris atau jimat itu. Kondisi saya waktu dibawa kesini tidak sadar, diborgol karena berontak.” Jelasnya.

Perlu dibutuhkan kesabaran ekstra untuk dapat memulihkan kembali kondisi kesehatan dan kejiwaan para penderita ODGJ ini. Disamping itu, pemahaman kepada masyarakat agar mereka bisa diterima oleh keluarga dan lingkungan juga menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi para pengurus dan pengasuh ponpes rehabilitasi Jiwa Assyifa ini. [adi/pza]

Author

Gardatv

No description...

You May Also Like