Aksi Dokter Dan Perawat Ponorogo Tolak R U U Omnibuslaw Kesehatan Yang Di Anggap Merugikan Pasien
- Posted on May 08, 2023
- News
- By Redaksi News
- 94 Views
PONOROGO – Sejumlah organisasi profesi kesehatan
tetap meminta pemerintah menghentikan pembahasan Rancangan Undang-Undang
Kesehatan. Proses pembahasan yang berlangsung saat ini dinilai terlalu
terburu-buru serta belum mampu mengakomodasi masukan dari organisasi profesi.
Penolakan Rancangan Undang – Undang (RUU) kesehatan ini, juga dilakukan di Ponorogo Jawa Timur. Ratusan Dokter, perawat, bidan dan apoteker menggelar aksi. Mengenakan seragam, semua organisasi melakukan aksi simpati bagi bunga dan doa bersama.
“Kalo untuk
pita hitam ini jelas bentuk penolakan kami terhadap RUU Omnibuslaw, kalo
pembagian bunga kepad pasien karena, justru saat ini yang menjadi korban ketika
RUU ini di sahkan adalah masyarakat,” ucap dr. Kautsar Eko, juru bicara aksi.
“Jadi di RUU
nanti, itu meniadakan organisasi profesi seperti IDI, IBI, PDGI, IAI itu
ditiadakan. Padahal yang selama ini menjaga kualitas yang betul-betul
memastikan seorang tenaga kesehatan itu adalah organisasi profesi, nah kasihan
masyarakat kalau nanti dia akan dilayani atau diberikan pengobatan oleh tenaga
kesehatan yang tidak ter-kualifikasi,” kata Eko.
“Selama ini
kan yang kualifikasi para tenaga kesehatan itu adalah organisasi profesi,” ucap
Eko.
Mengenakan
seragam dan pita hitam di lengan, dokter dan perawat Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Harjono Ponorogo, menggelar doa bersama. Juga membagikan bunga kepada
pengunjung dan pasien.
Aksi juga
dilakukan di 4 Rumah Sakit di Ponorogo. Mereka mewakili organisasi profesi
Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Perawat Nasional Indonesisa (PPNI), Ikatan
Dokter Anak Indonesia (IDAI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Ikatan
Bidan Indonesia (IBI), dan organisasi profesi kesehatan lain.
Selain aksi
simpatik di Ponorogo, juga mengirim peserta aksi ke Jakarta. Harapanya, RUU
Omnibuslaw kesehatan dibatalkan, dan tetap menggunakan Undang – Undang yang
sudah ada.