Jelang Lebaran, Warga Muhammadiyah Kabupaten Madiun Gelar Salat Gerhana
- Posted on April 20, 2023
- News
- By Redaksi News
- 118 Views
MADIUN - Berlangsungnya
fenomena alam langka gerhana matahari hibrida, Kamis 20 April 2023 pagi,
puluhan warga Muhammadiyah di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, melaksanakan salat
khusuf atau salat gerhana secara berjamaah, di Masjid Al Amien, Uteran,
Kecamatan Geger.
Menurut imam
sekaligus khatib, dalam salat gerhana terdiri dari dua rakaat. Masing - masing
rakaat ada dua kali rukuk dan dua kali sujud. Dilanjutkan dengan kagiatan
khotbah.
Sementara, salat
gerhana merupakan ibadah sunnah yang dianjurkan bagi umat muslim saat terjadi
fenomena alam gerhana matahari dan bulan. Fenomena ini merupakan tanda tanda
kebesaran allah sehingga umat muslim dianjurkan melaksanakan salat gerhana saat
gerhana ini terjadi.
“Terkait
salat gerhana, memang di Muhammadiyah selalu membiasakan melakukan sunnah,
salah satunya adalah ketika ada gerhana. Dab gerhana itu diketahui melalui
proses hisab, jadi jauh – jauh hari Muhammadiyah sudah melakukan proses hisab,
atas instruksi dari Pengurus Pusat Muhammadiyah”, ucap H. Agus Tri Cahya, Ketua
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Madiun.
“Secara
spiritual, fenomena ini menunjukan keagungan Allah SWT, gerhana matahari bukan
tersebab karena adanya kematian seseorang atau karena adanya bencana atau
apapun. Ini murni tanda – tanda kekuasaan Allah melalui peredan bumi, bulan dan
matahari”, lanjutnya.
Ditambahkan,
atas fenomena gerhana matahari tersebut dan telah melalui penghitungan hisab,
dari PP Muhammadiyah menentukan bahwa 1 syawal jatuh pada besok, Jumat 21 April
2023. Sedangkan ada juga yang beranggapan bahwa 1 syawal jatuh pada Sabtu 22
April 2023.
“Gerhana matahari ini merupakan salah satu pendukung dalam menentukan tanggal 1 Syawal. Berdasarkan Hisab Hakiki Wujudul Hilal menetapkan bahwa dengan hitungan nanti setelah Istima’, bulan sudah pada posisi 1,5 derajat. Dalam keputusan Muhammadiyah bahwa besok sudah masuk tanggal 1 Syawal 1444 H. Sementara ada saudara – saudara kita yang lain menggunakan standarisasi, kalau belum 3 derajat belum dianggap masuk tanggal, sehingga yang menggunakan itu dipastikan hari raya masih besok lusa”, pungkasnya. (nan/*).