Jumlah Peserta Meningkat Dari Tahun Sebelumnya, Ratusan Pesilat Ikuti Turnamen Pencak Silat Tunas Muda Cup 2024
- Posted on December 16, 2024
- News
- By Redaksi News
- 39 Views
MADIUN – Bertempat di Sasana Kridha Mulya, Desa Babadan Lor, Kecamatan Balerejo,
Kabupaten Madiun, Turnamen
Pencak Silat Tunas Muda Cup (TMC) kembali digelar untuk ketiga kalinya.
Kegiatan ini diselenggarakan selama dua hari, yakni pada 14 hingga15 Desember
2024.
Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Ristu Nugroho, mengungkapkan,
TMC tahun ini diikuti oleh 510 peserta dari 15 ranting Persaudaraan Setia Hati
Winongo (PSHW) Tunas Muda se-Kabupaten Madiun. Jumlah ini meningkat signifikan
dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 350 peserta.
"Alhamdulillah, Tunas Muda Cup telah memasuki tahun ketiga
sejak 2022. Pesertanya terus meningkat, menunjukkan minat yang besar terhadap
ajang ini," ujar Ristu Nugroho, pada Minggu (15/12/2024).
Politisi PDI Perjuangan tersebut juga menjelaskan bahwa TMC
menjadi ajang tahunan rutin PSHW Tunas Muda Kabupaten Madiun.
"Turnamen ini mempertandingkan berbagai kategori, mulai dari
anak-anak, remaja, hingga dewasa. Selain itu, kelas tanding mencakup A hingga
H, serta ada juga kategori seni untuk putra dan putri," jelasnya.
Ia juga mengatakan bahwa tujuan utamanya adalah memfasilitasi para
pesilat berbakat agar dapat berkembang dan berprestasi di tingkat yang lebih
tinggi. Nantinya, para pemenang akan mendapatkan pembinaan intensif.
Namun, Ristu menyoroti minimnya dukungan dari Pemerintah Daerah.
Ia mengungkapkan bahwa pada awal tahun ini sempat diwacanakan adanya anggaran
untuk mendukung turnamen internal perguruan pencak silat di Madiun. Namun,
hingga akhir tahun, hanya PSHW Tunas Muda yang mampu menyelenggarakan turnamen,
sehingga anggaran tersebut tidak terealisasi.
Menurutnya, seharusnya pemerintah lebih serius mendukung event
semacam ini. Biaya penyelenggaraan turnamen tidak murah, dan jika semua
perguruan diberikan kepastian sejak awal, kegiatan seperti ini dapat lebih
maksimal.
Ristu berharap Kabupaten Madiun sebagai Kampung Pesilat dapat
lebih menonjolkan potensi para atletnya. Menurutnya, pembinaan atlet pencak
silat di Kabupaten Madiun masih kurang optimal sehingga prestasi di tingkat
provinsi maupun nasional belum maksimal.
"Harapannya, Madiun tidak hanya dikenal sebagai Kampung
Pesilat, tetapi juga mampu mencetak atlet berprestasi. Jika tidak ada wadah
yang positif, potensi besar ini bisa tersalurkan ke arah negatif. Oleh karena
itu, pembinaan harus dimulai sejak dini," ungkapnya.
Selain menjadi ajang kompetisi, TMC juga membuka kesempatan bagi
perguruan lain untuk menggunakan Sasana Kridha Mulya. Ristu memastikan bahwa
sasana ini dapat dimanfaatkan oleh siapa saja untuk menggelar kegiatan
serupa.
"Dengan pengelolaan yang baik, turnamen bisa berjalan aman
dan tertib, seperti yang telah kami buktikan selama ini," tandasnya.