Ketua D P D Partai Golkar Kota Madiun Terisi Definitif, Berikan Sinyal Mengusung Maidi Di Pilkada 2024

MADIUN – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar), atau DPD Golkar Kota Madiun gelar Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub), di gedung DPD Golkar, Jalan Mayjen Panjaitan, Kecamatan Taman, Kota Madiun – Jawa Timur. Selasa (02/05/2023)

Musdalub tersebut menyikapi adanya kekosongan kursi ketua DPD Golkar Kota Madiun, karena ketua sebelumnya meninggal dunia. Atas instruksi PLT Ketua DPD Golkar, untuk menyegarakan membentuk kepengurusanyang baru. Agar proses pembentukan Bacaleg maupun pengkaderan dapat segera dilakukan, menyambut pesta demokrasi 2024 mendatang.

“Kami berharap Musdalub kali ini bisa memilih ketua secara aklamasi, karena apa, kita sekarang sudah dalam suasana Pileg. Ditatap pendaftaran Pileg sudah dibuka mulai kemarin. Untuk itu kalau musdalub ini tidak ada aklamasi , jika ada calon lebih dari satu, ini konsekuensi nya panjang.” Ujar Heri Soegihono, Wakil Ketau Bidang OrganisasiDPD Golkar Jatim.

“Kalau pemilihan calonya lebih dari satu, ini pendukung yang satu dengan lainya dalam setahun belum tentu akur. Maka tadi saya sampaikan, ini harus dikomunikasikan kalau calon lebih dari satu, Kami targetkan 4 kursi, per dapil satu.” Heri menambahkan.

Diketahui proses pendaftaran calon legislatif saat ini telah berlangsung. DPD Golkar Kota Madiun mentargetkan dapat mengambil minimal empat kursi di DPRD Kota Madiun.

Bagus Rizki Dinarwan, calon tunggal ketua DPD Golkar Kota Madiun secara resmi terpilih, pada Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub.

Bagus Rizki Dinarwan sebelumnya menjabat sebagai sekretarsi DPD Partai Golkar Kota Madiun. Bagus dinilai sudah lama dan memiliki banyak pengalaman di dunia politik. Maka kapasitasnya saat ini sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kota Madiun di sambut baik oleh seluruh anggota partai.

“Yang pasti kan PR nya Golkar itu di Kota Madiun masih dua kursi, sehingga minimal kita itu harus mendapatkan satu kursi di setiap Dapil.” Ujar Bagus, Ketua DPD Golkar Kota Madiun yang baru

“Nah inikan jadi kerja marathon, karena per tanggal satu kemarin sudah mulai pendaftaran, jadi kita ini di partai Golkar kerja keras, termasuk Musdalub di percepat ini juga untuk supaya bisa mewujudkan target tersebut.” Tambahnya

Pada gelaran Musdalub ini, DPD Golkar Kota Madiun juga memberikan sinyal dukungan kepada Maidi, Wali Kota Madiun saat ini, untuk memenangkan dua periode pada pemilihan Wali Kota Madiun mendatang.

Hal tersebut disampaikan oleh Heri Soegiono, Wakil Ketua bidang organisasi DPD Golkar Jawa Timur, pada pelaksanaan Musdalub DPD Golkar Kota Madiun.

Pihaknya menilai atas kepemimpinan Maidi, menunjukan perkembangan pembangunan yang signifikan untuk Kota Madiun.

Heri melihat adanya jalinan kerja dan komunikasi yang baik antara Wali Kota dengan anggota DPRD Kota Madiun. Maka tidak menutup kemungkinan pihaknya akan sepakat jika DPD Golkar Kota Madiun turut mengusung, memenangkan dua periode pada pemilihan Wali Kota mendatang.

Selain mengapresiari Musdalub ini, maidi juga mengaku terbuka terhadap sinyal dukungan yang diberikan Partai Golkar. Di masa sisa jabatan nya, Wali Kota Madiun lebih memilih untuk fokus bekerja, menunjukan yang terbaik dalam melayani masyarakat Kota Madiun.

“saya welcome semuanya, saya bangga bisa melayani masyarakat Kota Madiun, saya konsentrasi masih punya waktu 7 bulan untuk bekerja, tapi hasil kerja kita kalo nanti dari berbagai organisasi politik itu ke saya dan sebagainya mengakui, saya sangat welcome.” Ujar Maidi dalam wawancaranya.

“Tentunya kalo kita itu ada partai Politik seperti Golkar ini mendukung, malah menjadi beban untuk saya pribadi, saya harus menunjukan kartu kepada masyarakat itu kartu yang bagus, karena apa, siapa yang mengusung saya, saya harus menjaga, karena yang di usung harus bisa melayani masyarakat dengan baik, itulah kunci sebagai seorang pemimpin.” Pungkasnya

Maidi juga berpesan agar DPD Golkar Kota Madiun dapat menjaring kader – kader yang berkualitas. Agar tidak hanya dapat mengembangkan organisasi partai, namun juga bisa berperan nyata dalam pembangunan daerah.