Mobil Plat Merah Dlh Madiun Tabrak Lari
- Posted on March 02, 2023
- News
- By Redaksi News
- 118 Views
MADIUN – Sekretaris
Daerah Kabupaten (Sekdakab) Madiun, Jawa Timur, Ir. Tontro Pahlawanto, angkat
bicara soal kasus tabrak lari yang melibatkan mobil inventaris Dinas Lingkungan
Hidup (DLH) setempat. Intinya, otoritas pemerintahan setempat membenarkan
adanya kasus tersebut.
Tontro,
panggilan Sekdakab Madiun, menjelaskan seputar kasus yang menimpa anak buahnya,
namun tidak leluasa dan rinci. Dalam memberikan keterangan dia menyiratkan
sinyal kesibukannya bekerja, sehingga tidak menjelaskannya secara detil dan
tuntas.
“Sik…sik…sik…yo, iki aku sik
onok perlu (Sebentar…sebentar….sebentar…ya, ini saya masih ada keperluan),”
ucap Tontro di ujung bicaranya seraya bergegas mematikan ponselnya, saat
dihubungi via telepon jurnalis, Rabu (1/3/2023).
Disampaikan
Tontro diawal penjelasannya, kepergian Kepala Dinas DLH Kabupaten Madiun, Edi
Bintarjo, ke Yogyakarta pada waktu terjadinya insiden tabrak lari, Sabtu pekan
lalu, itu dalam rangka perjalanan dinas luar kota (DLK).
Dalam
perjalanan menuju Yogyakarta dari rumahnya di Kabupaten Magetan, Edi Bintarjo
bersama istrinya, Nanik Siti Fatonah, berada dalam satu mobil dinas DLH, Innova
Reborn warna hitam berpelat dasar merah dengan Nopol AE 1372 FP, yang
dikemudikan sopir dinasnya, Nur S.
Istri
Edi Bintarjo sendiri juga tercatat sebagai PNS, dan menjabat Kepala Bagian
(Kabag) di Kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) Kabupaten Madiun.
Disebutkan
Tontro, Edi Bintarjo berangkat ke Yogyakarta dalam kaitannya untuk urusan
limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun). Jadi sebutnya, terkait kajian tentang
lokasi limbah TPA (Tempat Pemrosesan Akhir/ Tempat Pembuangan Akhir).
“Jadi
kesana (Yogyakarta) itu untuk urusan terkait limbah B3, yang bekerja sama
dengan UGM. Nek bar dines terus niliki wong tuane, kan yo lumrah to (kalau
lepas dinas lalu menengok orang tuanya, kan wajar),” jelas Tontro.
Penjelasan
Tontro tersebut merujuk, bahwa Edi Bintarjo memang berasal dari Yogyakarta.
Setiap kesempatan hari libur, Edi Bintarjo diketahui kerap berkunjung ke orang
tuanya di Kota Gudeg itu.
Namun,
belum sempat ditanyakan terkait surat tugas dinas luar kota (DLK) tentang
penugasan Edi Bintarjo, Tontro keburu menyudahi wawancara dengan alasan ada
keperluan penting.
Sementara,
Edi Bintarjo sendiri hingga saat ini belum bisa dimintai konfirmasi jurnalis
yang berusaha menghubunginya. Pesan pendek maupun telepon tidak direspon.
Hal
yang sama juga dilakukan Sekretaris Kantor DLH Kabupaten Madiun, Bambang HW.
Jurnalis yang meminta konfirmasi lewat telepon maupun pesan pendek, sama tidak
diresponnya.
Diberitakan
sebelumnya, mobil dinas DLH yang ditumpangi Edi Bintarjo, istrinya dan sopir
dinas terlibat tabrak lari. Kejadian berlangsung Sabtu sore pekan lalu, di
wilayah Delanggu, Klaten, Jawa Tengah, dengan korban warga Sleman, Aprian
Mohamad Yusuf, 23 tahun, pengendara sepeda motor bernopol AB 5304 EI.
Kasusnya
saat ini masih ditangani aparat kepolisian Polres Klaten, termasuk menyita
mobil dinas DLH sebagai barang bukti dan memanggil ketiga orang yang berada
dalam mobil saat kejadian, untuk dimintai keterangan. (fin)