Tak Punya Biaya Berobat Bola Mata Balita Nyaris Copot Diduga Infeksi

  • Posted on June 18, 2023
  • News
  • By Redaksi News
  • 501 Views

PONOROGO – Balita berumur 2 tahun di Ponorogo, Jawa Timur, satu bola matanya nyaris keluar dan berwarna merah. Sebelumnya, si balita menangis terus selama 2 bulan, setelah kematian ayahnya. Awalnya membengkak, dan kin terus membesar, hingga nyaris keluar. Kini keluarga miskin ini berharap bisa mendapatkan perawatan medis.

Dimas Alfahri, balita berumur 2 tahun, warga Desa Kupuk, Kecamatan Bungkal, Ponorogo ini, terus menangis. Meskipun sudah digendong oleh Sri Wahyuni (ibunya). Untuk memenangkannya, sang ibu menggendong nya berkeliling rumah.

Kondisi Dimas Alfhari, sangat memprihatinkan. Bola matanya sebelah kiri berwarna merah, dan nyaris keluar.

Awalnya, kondisi Dimas normal, seperti anak lainnya. Saat ayahnya (Saji) meninggal dunia. Dinas terus menangis. Empat puluh hari usai sang ayah meninggal, mata sebelah kiri memerah dan bengkak. Karena tak ada biaya, sang ibu membiarkan saja dan tidak dibawa ke dokter.

“Awalnya normal pak, setelah bapaknya meninggal menangis dan tau tau merah. Saat ini sedang menjalani pengobatan di Surabaya,” ucap Sri Wahyuni, ibu Dimas.

Jangankan untuk berobat, untuk mencukupi kebutuhan sehari hari saja, sang ibu kesulitan. Pekerjaan sebagai buruh pembuat tusk sate, tidak mencukupi kebutuhan sehari hari.

Sang anak dibawa ke rumah sakit oleh tetangganya, dengan biaya patungan. Sang anak berobat ke Rumah Sakit Harjono Ponorogo. Karena kondisinya sudah kritis, dirujuk ke rumah sakit provinsi di Madiun.

“Ya terus terang keadaan keluarga memang kurang mampu. Jadi kita juga berpikir ulang, yang namanya ke rumah sakit pasti perlu biaya. Tapi melihat keadaan anak yang seperti ini mau tidak mau kita bawa dulu ke rumah sakit, masalah biaya nanti biar teman teman dirumah untuk berusaha menggalang dana,” ucap Muhendra Swara, tetangga yang membantu berobat.

Ternyata rumah sakit provinsi di Madiun juga tidak bisa menangani, dan berencana dirujuk ke Rumah Sakit Soetomo Surabaya. Keluarga dan warga sekitar berharap agar Dimas segera sembuh dan bisa tumbuh normal seperti anak sehat lainya. (bki/rzk)



Author

Redaksi News

Redaksi madiun

You May Also Like