Warga Nekat Bedol Ratusan Makam Leluhur
- Posted on November 29, 2021
- News
- By Redaksi News
- 937 Views
PONOROGO Gardarevolusi.tv - Sejumlah warga Desa Ngadirojo, Kecamatan Sooko, Ponorogo,
Jawa Timur, senin siang, memindahkan makam leluhur mereka yang ada di komplek
pemakaman umum. Yakni makam Nglebak, Desa Ngadirojo. Senin (29/11)
Warga nekat memindahkan makam leluhur yang sudah dimakamkan di tempat ini, karena mereka khawatir makam leluhur mereka akan hilang terendam air bendungan waduk bendo.
Sebab, sejak diresmikan Presiden RI, Joko Widodo bulan September
2021 lalu, air bendungan mulai meluber hingga nyaris menenggelamkan makam yang
sudah difungsikan sejak zaman penjajahan Belanda.
Sementara itu untuk proses pemindahan makam melibatkan modin
desa. Sebelum dipindah, makam didoakan oleh modin dan selanjutnya sebagian
tanah makam dipindah di kain kafan dan diikat layaknya jenazah. Selain itu,
batu nisan pun juga turut dibawa ahli waris untuk dipindah ke makam desa, yakni
makam puntuk baru.
Bahkan, proses pemindahan makam yang dilakukan warga maupun anak
keturunan jenazah sudah sejak tiga hari yang lalu.
“takut kalau tenggelam jadi dipindah bersama ke makam puntukk baru. ini terancam tenggelam, air bendungan bendo kan naik sampai sini. Hampir semua makam dipindah, caranya diambil tanahnya itu terus di bungkus dikafani baru dipindahkan ke makam”, tutur Jaenuri salah satu ahli waris.
Selama proses pemindahan makam dari tiga hari yang lalu
tersebut, Nur Kholis Modin Desa mengaku sudah memindahkan sedikitnya 200 makam.
Diperkirakan, jumlah ini masih akan terus bertambah karena masih ada ahli waris
yang belum memindahkan makam leluhurnya.
“ ratusan orang jumlahnya. kalau tulang tidak diambil kalau mau
ngali kan susah, jadi hanya diambil tanah dan maisan. proses pemindahan juga di
kafani, di adzani layaknya orang meninggal”, jelasnya.
Pamuji Kepala Desa Ngadirojo membenarkan jika warganya sejak
beberapa hari lalu memindahkan makam leluhur ke makam desa. Ini disebabkan
karena makam nglebak bakal terendam air bendungan waduk bendo.
“ini partisipasi masyarakat, atas kesadaran masyarakat kan diperkirakan besok
itu hujan dan takut tergenang maka warga masyarakat mempunyai inisiatif, memindah
secara swadaya sebelum hari kamis. Nanti jika hari kamis itu bbws ada ganti
rugi itupun untuk ahli waris untuk doa bersama maupun tahlilan itu nanti akan
diserahkan ke ahli waris”, pungkasnya.
(marno/nanto)
PLAY VIDEO