Massa Gruduk Lokasi Prostitusi Tuntut Penutupan
- Posted on February 10, 2023
- News
- By Redaksi News
- 145 Views
PONOROGO – Puluhan massa warga Desa Demangan Kecamatan Siman
Ponorogo mendatangi kawasan warung kopi di tepi Jalan Raya Jurusan Trenggalek
di desa setempat. Kawasan ini dijadikan tempat prostitusi terselubung.
Sejak empat tahun terakhir belasan warung ini selain
berjualan kopi, terdapat mucikari dan wanita pemuas serta kamar tempat praktek
asusila. Ada juga tempat yang hanya dijadikan sebagai proses transaksi, sementara
kencan dilakukan di hotel.
“Kamarnya cuma ini, buat tidur saya sendiri. Tamunya nggak
ada, keluar sama mbaknya ke hotel. Disini janjian aja sama jualan kopi.” Ujar Giyanti,
sang mucikari.
“Disini sudah 4 tahun. Dulu nggak ada kamar, itu bekas buat
saya istirahat aja. Disuruh bongkar sama Satpol PP saya juga ngikut bongkar
aja. Anggotanya cuma saya aja.” Ujar Lina, pekerja warung.
Jumlah warung mucikari dan pekerja seks semakin banyak.
Bahkan ada pelanggan yang overdosis obat kuat. Kondisi ini kian meresahkan.
Sementara polisi dan Satpol PP tidak juga melakukan penutupan warung. Warga pun
menuntut agar lokasi prostitusi berkedok warung kopi ini ditutup.
“Permintaan masyarakat satu kampung warung esek-esek ini
harus ditutup karena meresahkan. Pernah ada kejadian yang meninggal disini
karena overdosis. Disini ada bisnis prostitusi sudah 3 tahun lebih.” Ungkap
Mustainul, salah satu warga yang ikut unjuk rasa.
Atas permintaan warga akhirnya pemilik warung membuat
pernyataan menutup warungnya dan berganti usaha lain. Pernyataan disaksikan Satpol
PP, kepolisian, dan TNI. Jika nanti masih membuka warung serupa akan diproses
hukum.
“Untuk sementara perjanjian pernyataannya warung ditutup dan
usaha lain. Apabila tidak mematuhi pernyataannya akan diproses hukum.” Terang Siswanto,
Kasi Trantib Satpol PP Ponorogo.
Warga berharap agar pemilik warung mematuhi perjanjian
tersebut dan tidak menyediakan layanan asusila. Jika melanggar warga mengancam
akan melakukan aksi tutup paksa. (tim/rhi)