Para Peternak Sapi Resah Akibat Terus Merebaknya Penyakit L S D

  • Posted on June 18, 2023
  • News
  • By Redaksi News
  • 694 Views

BLITAR – Ratusan sapi di Kabupaten Blitar terjangkit virus Lumpy Skin Disease (LSD), yang bisa menyebabkan kematian hewan sapi. Agar tidak meluas penyebarannya. Dinas peternakan setempat melakukan pengendalian secara masif dengan menerjunkan puluhan petugas.

Merebak nya kasus Lumpy Skin Disease (LSD), yang menyerang hewan ternak sapi menjadikan peternak sapi di Kabupaten Blitar mulai cemas. Pasalnya, sejak kasus tersebut muncul, banyak sapi milik warga telah mati.

Tercatat data dari Dinas Peternakan Kabupaten Blitar, penyebaran sapi terjangkit LSD telah mencapai 109 kasus.

Untuk menekan penyebaran virus LSD tersebut, Dinas Peternakan setempat tengah melakukan penanganan masif terhadap hewan ternak sapi.

Seorang peternak sapi dari Desa Tawangrejo, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar, Takim mengungkapkan sejak dua bulan terakhir ini tiga ekor sapi miliknya telah mati akibat terjangkit virus LSD. Meski demikian ia tetap bersyukur, karena tidak semua sapi miliknya terjangkit LSD.

“Penyakit LSD atau lato lato ini kita juga sempat was was, karena juga masyarakat itu juga masih awam semisal ada gejala awalnya dan antisipasi nya. Maka dari itu kita juga butuh pendampingan dari dinas terkait,” ucap Takim.

Sementara itu Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dan Kesehatan Masyarakat Vateriner Dinas Peternakan Dan Kelautan Kabupaten Blitar, Nanang Miftahudin mengatakan, penyebaran kasus LSD ini telah terjadi di sejumlah wilayah yang ada di kecamatan.

Ia menjelaskan virus LSD menular melalui perantara hewan, antara lain nyamuk dan lalat. Tanda – tanda hewan sapi yang terjangkit LSD, diantaranya mengalami benjolan pada kulit sapi berukuran 1 hingga 7 Centimeter di bagian kaki, leher dan ekor.

“Dari kasus itu pun ada beberapa yang kita lakukan tindakan potong pasca, terutama yang kasus pertama kita lakukan potong saja sebagai upaya untuk pengendalian penyebaran dari penyakit LSD ini. Selain hal itu langsung kita koordinasikan dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, kemudian kita segera dialokasikan vaksin LSD yang kita lakukan vaksinasi di ring 1 atau 1 km dari kasus sebagai upaya pengendalian itu. Dan dengan upaya itu alhamdulillah mungkin walaupun tidak sempurna tapi pengendalian kita juga lumayan,” ucap Drh. Nanang Miftahudin (Kabid Keswan dan Masyarakat vanteriner Dinas Peternakan dan Kelautan Kab. Blitar).

 

Selain melakukan penanganan melalui penyuntikan obat obatan dan pemberian vitamin, Dinas Kesehatan Hewan meminta agar pemilik hewan sapi untuk turut melakukan pencegahan dengan cara menjaga kebersihan kandang. (arf/rzk)


 

Author

Redaksi News

Redaksi madiun

You May Also Like