Semangat Jiwa Seni Anak Muda Di Zaman Modern
- Posted on February 01, 2022
- News
- By Redaksi News
- 432 Views
gardarevolusi.tv - NGAWI - Pada era
digitalisasi saat ini, minat anak muda terhadap dunia kesenian semakin
berkurang, dan bahkan hilang. ditambah dengan gencarnya kemajuan teknologi,
semakin membuat nuansa budaya terlupakan.
Dengan dasar
ingin mengembangkan serta tetap melestarikan budaya inilah, yang mendorong Imam
Joko Sulistyo bersama dengan istrinya warga Margomulyo,
kabupaten Ngawi, Jawa Timur mendirikan sebuah sanggar yang sederhana, sekedar
untuk bisa melatih para generasi muda untuk tetap turut eksis di dunia
kesenian.
Atas
perjuangan nya ini, Imam yang mendirikan Sanggar Soeryo Budoyo sejak tahun 2005
sudah membawa anak-anak didiknya berprestasi di kanca lokal provinsi bahkan
hingga nasional.
Geliat nya
dalam memperkenalkan kesenian terhadap anak-anak di kabupaten Ngawi, khususnya
seni tari, sempat terkendala dengan munculnya pandemi Covid-19. Namun, untuk
saat ini, dirinya bersama sang istri mulai membuka kembali pelatihan tari,
meski dengan jumlah yang terbatas serta waktu yang terbagi.
Semangat Imam
dalam melestarikan budaya juga mulai diikuti oleh kesadaran masyarakat. salah
satu orang tua mengaku, daripada anak melakukan aktivitas yang kurang positif,
pihaknya memilih untuk memasukan ke dalam sanggar milik Imam.
Pada Sanggar
Soeryo Budoyo ini banyak hal yang ditularkan Imam kepada anak didiknya. meski
sempat kebingungan mencari metode pelatihan untuk anak TK dan SD, dirinya tetap
membaur dengan perkembangan zaman hingga anak-anak milenial tersebut bisa
menari, mulai dari tari klasik dan juga tari tradisi.
“Kita
mengajarkan tari klasik dan tari tradisi. Selain tari, kita melatih nembang,
palaran, tabuhan, serta tata rias tari, harapannya kaum muda memiliki kecintaan
terhadap kesenian jawa” jelas Imam Joko Sulistyo, pendiri Sanggar Soeryo Budoyo.
Didalam
sanggar ini mewadahi seluruh anak-anak yang ada di kabupaten Ngawi. melihat
juga dengan potensi serta kualitas anak anak didiknya, Imam berharap ada perhatian
dari pihak terkait. Dikarenakan tempat latihan saat ini sangat sederhana dan
juga terbatas.
Sekedar
diketahui, kabupaten Ngawi sudah memiliki gedung kesenian. Namun menurut Imam
gedung tersebut saat ini belum bisa untuk digunakan sebagai tempat latihan.
dikarenakan terdapat beberapa fasilitas yang belum ada, seperti kaca cermin.