Semangat Jiwa Seni Anak Muda Di Zaman Modern

  • Posted on February 01, 2022
  • News
  • By Redaksi News
  • 517 Views

gardarevolusi.tv - NGAWI - Pada era digitalisasi saat ini, minat anak muda terhadap dunia kesenian semakin berkurang, dan bahkan hilang. ditambah dengan gencarnya kemajuan teknologi, semakin membuat nuansa budaya terlupakan.

Dengan dasar ingin mengembangkan serta tetap melestarikan budaya inilah, yang mendorong Imam Joko Sulistyo bersama dengan istrinya warga         Margomulyo, kabupaten Ngawi, Jawa Timur mendirikan sebuah sanggar yang sederhana, sekedar untuk bisa melatih para generasi muda untuk tetap turut eksis di dunia kesenian.

Atas perjuangan nya ini, Imam yang mendirikan Sanggar Soeryo Budoyo sejak tahun 2005 sudah membawa anak-anak didiknya berprestasi di kanca lokal provinsi bahkan hingga nasional.

Geliat nya dalam memperkenalkan kesenian terhadap anak-anak di kabupaten Ngawi, khususnya seni tari, sempat terkendala dengan munculnya pandemi Covid-19. Namun, untuk saat ini, dirinya bersama sang istri mulai membuka kembali pelatihan tari, meski dengan jumlah yang terbatas serta waktu yang terbagi.

Semangat Imam dalam melestarikan budaya juga mulai diikuti oleh kesadaran masyarakat. salah satu orang tua mengaku, daripada anak melakukan aktivitas yang kurang positif, pihaknya memilih untuk memasukan ke dalam sanggar milik Imam.

Pada Sanggar Soeryo Budoyo ini banyak hal yang ditularkan Imam kepada anak didiknya. meski sempat kebingungan mencari metode pelatihan untuk anak TK dan SD, dirinya tetap membaur dengan perkembangan zaman hingga anak-anak milenial tersebut bisa menari, mulai dari tari klasik dan juga tari tradisi.

“Kita mengajarkan tari klasik dan tari tradisi. Selain tari, kita melatih nembang, palaran, tabuhan, serta tata rias tari, harapannya kaum muda memiliki kecintaan terhadap kesenian jawa” jelas Imam Joko Sulistyo, pendiri Sanggar Soeryo Budoyo.

Didalam sanggar ini mewadahi seluruh anak-anak yang ada di kabupaten Ngawi. melihat juga dengan potensi serta kualitas anak anak didiknya, Imam berharap ada perhatian dari pihak terkait. Dikarenakan tempat latihan saat ini sangat sederhana dan juga terbatas.

Sekedar diketahui, kabupaten Ngawi sudah memiliki gedung kesenian. Namun menurut Imam gedung tersebut saat ini belum bisa untuk digunakan sebagai tempat latihan. dikarenakan terdapat beberapa fasilitas yang belum ada, seperti kaca cermin.

Author

Redaksi News

Redaksi madiun

You May Also Like