Ratusan Hektar Tembakau Di Ngawi Rusak Akibat Curah Hujan Tinggi

Petani tembakau di wilayah Ngawi di buat resah dengan masih tingginya intensitas curah hujan yang terjadi beberapa hari terakhir. Hal ini berdampak pada lahan tanaman tembakau yang terendam air. Akibatnya, ratusan hektar lahan tembakau rusak dan sulit diselamatkan.

NGAWI_Seperti inilah salah kondisi salah satu lahan tembakau di Kabupaten Ngawi. Luasan lahan tembakau ini banyak yang sempat terendamair karena tingginya curah hujan. Bahkan tidak sedikit tanaman tembakau yang layu dan terancam mati karena kabanyakan air.

Upaya pengurangan air dengan mesin pompa juga dilakukan, bahkan untuk satu kotak lahan tembakau dibutuhkan minimal 2-3 mesin pompa, untuk membuang air yang merendam area tanam. Jika dibiarkan, maka petani tembakau terancam gagal panen.

Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Ngawi, Sojo menjelaskan jika kondisi ini terjadi sejak beberapa hari terakhir. Ia sendiri tidak dapat berbuat banyak. Namun upaya hanya sebatas mengerahkan sejumlah tenaga dan mesin pompa untuk mengurangi air dilahan. Diakuinya saat ini  kondisi tanaman saat ini sudah mengalami layu. Dampak kerugian sendiri sudah nampak sekali karena untuk saat ini para petani sudah mendekati panen.

Sementara untuk luas lahan tanaman tembakau pada tahun 2021 ini mencapai 450 hektare dan yang sudah masuk mendekati panen tembakau sekitar 300 hektare. Akibat hujan kemarin ada sekitar 150 hektare tanaman tembakau dipastikan terancam gagal panen. Jika dihitung kerugiannya rata - rata untuk satu hektare untuk biaya tanam mencapai 30 - 40 juta rupiah. Namun jika dihitung sampai dengan hasil panen bisa mencapai diatas 60 juta rupiah.

Play News Video